Kamis, 30 Agustus 2012

Virus Mosaik Tembakau


Virus Mosaik Tembakau
Virus mosaik tembakau  (wikipedia.org 2012)
 
Tobacco mosaic virus adalah virus yang pertama kali ditemukan. Pada akhir abad 19, peneliti menemukan sesuatu yang lebih kecil dari bakteri dan dapat menyebabkan infeksi pada tumbuhan tembakau. 30 tahun kemudian, Wendell Stanley menemukan bahwa virus membentuk kristal, dan sebagian besar tersusun oleh protein. Penemuan selanjutnya juga menemukan RNA pada virus. Bentuk dari TMV dapat dilihat pada gambar di sebelahkiri. TMV memiliki bentuk helix dengan 16.3 protein setiap putaran. Virus ini tersusun atas satu strand RNA (warna merah) yang terbungkus di dalam kumpulan protein (warna biru).
Protein-protein itu tersusun atas 2130 protein kecil,yang menumpuk dalam bentuk silindris. Strand RNA dapat mengkode empat protein, yang bersama-sama mengatur siklus hidup dari virus. Dengan dua protein berfungsi untuk replikasi RNA virus, satu protein mentransfer RNA dari satu sel ke sel yang lain untuk menyebarkan infeksi, dan satu protein kapsid.
Virus mosaik tembakau (Tobacco mosaic virus, TMV) adalah virus yang menyebabkan penyakit pada tembakau dan tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae) lain. TMV adalah virus. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh TMV dapat ditemukan di seluruh belahan dunia. TMV diketahui dapat menginfeksi 150 tipe tumbuhan seperti sayur-sayuran, dan bunga-bungaan. Infeksiakibat TMV menyebabkan kerugian yang sangat besar pada hasil panen.

1.      Gejala
Pada daun terjadi bercak-bercak hijau muda atau kuning yang tidak teratur. Bagian yang berwarna muda tidak dapat berkembang secepat bagian hijau yang biasa, sehingga daun menjadi berkerut atau terpuntir. Jika semai trinfeksi segera setelah muncuk, semai dapat mati. Jika tanaman trifeksi setelah dewasa pengaruhnya dapat lemah sekali
 
Daun tembakau yang terinfeksi (muslimdaily.net 2012)

Jika mosaik tembakau dan mosaik mentimun mengadakan infeksi secara bersamaaan, pada daun dan batang akan terjadi garis-garis hitam yang terdiri atas jaringn mati. Virus ini biasanya tidak mematikan, namun hanya menurunkan produktivitas dan kualitas dari tumbuhan,terutama pada tumbuhan yang diserang sejak muda. Di Minnesota, tumbuhan yang biasa menjadi target penyerangan TMV adalah tumbuhan tomat, lada, bunga petunia, snapdragon, delphinium,dan marigold. TMV juga menyerang tumbuhan melon, mentimun, labu, bayam, bunga celosia, ceri,dan masih banyak lagi dengan jumlah yang lebih sedikit. Walaupun TMV dapat menyerang berbagai macam tanaman, biasanya TMV hanya menyerang tanaman yang tumbuh di persemaian.
TMV adalah virus yang biasanya menyerang dari luka kecil pada tanaman akibat kerusakan oleh manusia atau serangga. Sumber TMV yang paling umum adalah puing-puing dari tanaman yang telah terinfeksi di tanah dan tangan pekerja yang terkena produk-produk tembakau seperti rokok. Setelah virus memasuki inangnya, virus mulai menggandakan dirinya dengan menyerang sel inang. TMV tidak menyebabkan penyakit dengan membunuh sel, melainkan dengan mengendalikan proses metabolisme dari sel. Sampai sekarang ini, konsumsi dari produk-produk tembakau yang terinfeksi dengan TMV tidak menimbulkan efek pada manusia.
2.         Daur Penyakit
Kebanyakan tembakau mengandung penyakit , kalau mereka yang bekerja di pertanaman tomat merokok atau mengunyah tembakau, maka mereka inilah yang menularkan tanaman dengan TMV. Virus menular secara mekanis, oleh tangan para pekerja, ternak, atau alat-alat pertanian. Virus tidak ditularkan oleh serangga. Selain pada tembakau, virus jiga dapat betahan pada sisa-sisa tanaman sakit selama 4 bulan. Virus jug adapt bertahan dari musim ke musim pada gulma yang termasuk suku terungan (Solanaceae), misalnya kecubung dan ceplukan.
Pengelolaan penyakit
a.       Tidak merokok selama bekerja di pertanaman tomat, khususnya pada waktu bekerja di persemaian dan pada waktu memindahkan tanaman. Pada waktu ini pekerja dapat menularkan virus ke banyak tanaman, dan infeksi pada tanaman masih kecil akan sangan menekan produksi. Meskipun virus yang melekat di tangan tidak dapat sama sekali hilang di cuci, tetapi membasuh tangan dengan sabun atau deterjen akan banyak mengurangi infeksi.
b.      Persemaian diperiksa denga teliti, bibit yang sakit di cabut agar tidak menjadi sumber infeksi. Sekitar persemaian di bersihkan dari gulma, terutama gulma yang dapat menjadi inang sekunder seperti dari suku terung-terungan (Solanaceae).
c.       Diusahankan tanaman, khususnya yang masih muda tidak terlalu banyak di pegang dan tidak dipegang terlalu keras, misalnya pada saat memanjatkan tanaman dan pada waktu memangkas.
d.      Proteksi silang atau premunisasi. Tanaman ditulasi dengan strain virus yang lemah untuk melindunginya terhadap infeksi strain virus yang kuat (Sulyo, 1988 dalam Semangun 2007). Hiruki (1980) di Canada membuktikan bahwa tanaman tomat yang diinfeksi dengan virus mosaic tembakau yang dilemahkan (dipanaskan dengan suhu 35ºC selama 15 hari dalam batang tembakau) terlindungi dari infeksi virus yang virulen.

3.      Manfaat Tobacco mosaic virus
Walaupun TMV memiliki banyak dampak buruk dan memiliki sifat sebagai perusak, TMV dapat digunakan sebagai salah satu bahan yang dapat menambah daya tahan dari baterai lithium-ion. Agar TMV dapat bekerja di dalam baterai, TMV dapat diatur sedemikian rupa sehingga melapisi lapisan logam dari elektroda baterai. TMV kemudian dilapisi kembali dengan lapisan konduksi film tipis (contoh : nikel), dan dapat berfungsi sebagai bahan aktif baterai yang mengumpulkan lithium-ion. Para peniliti mengatakan bahwa virus tidak berbahaya untuk digunakan sebagai bahan baterai karena TMV terlapisi oleh nikel dan tidak akan keluar dari baterai. Apabila terjadi ledakan pada baterai, TMV tetap tidak akan membahayakan karena TMV akan otomatis tidak aktif akibat ikatannya dengan lapisan logam elektroda. Baterai yang menggunakan TMV akan lebih murah karena metode ini menggunakan proses yang lebih simpel,dan TMV akan tersusun secara otomatis pada elektroda.
Metode kultivasi TMV dilakukan dengan kultur jaringan sel. Pertama-tama, jaringan dari tumbuhan inang diambil kemudian dipecah-pecah menjadi sel-selnya yang kemudian dicuci dengan larutan garam steril. Potongan jaringan yang telah tercuci kemudian ditempatkan dalam suatu wadah dengan enzim trypsin yang steril pada suhu 40C  selama 18 jam untuk memisahkan jaringan menjadi komponen-komponen selnya. Sel kemudian di sentrifugasi dan di endapkan dalam medium pencuci secara berulang. Endapan sel yang telah tercuci ini kemudian dikultivasi dalam medium yang cocok. Syarat-syarat medium yang cocok adalah yang memiliki jumlah asam amino esensial,vitamin, garam, glukosa, dan sistem buffer yang cukup. Sistem buffer ini biasanya memilikibikarbonat. Antibiotik ditambahkan ke dalam medium untuk mencegah bakteri kontaminan dan fenol merah sebagai indikator. Medium ini akan memiliki waktu pembelahan sekitar 24-48 jam.Setelah kultivasi selesai, seluruh kultur diinkubasi pada 360C selama 72 jam untuk semakin memperbanyak pembelahan sel dan membentuk agar pada lapisan luarnya. Setelah inokulasi selesai, TMV dimasukkan ke dalam sel-sel organisme yang telah terkultivasi, sehingga TMV akanmenyerang sel dan menggandakan dirinya. Setelah penambahan TMV, kultur sel akan terlihat seperti hancur. Upaya pemuliaan TMV sampai sekarang ini belum ada.
Referensi :
http://nananghartoyo.wordpress.com/2009/10/24/mosaik-tembakau-tobacco-mosaic-virus/
            (diakses pada tanggal 30 Agustus 2012)

0 komentar:

Posting Komentar